Ritel Mulai Adopsi atau Uji Coba AI

App-aitech.ac.id Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Pada Hari Ini aku mau berbagi tips mengenai Blog, Adopsi AI, Luar Negeri yang bermanfaat. Artikel Yang Mengulas Blog, Adopsi AI, Luar Negeri Ritel Mulai Adopsi atau Uji Coba AI Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Perusahaan yang berpikiran maju menggunakan AI untuk menata ulang seluruh model bisnis mereka, mulai dari pengalaman di dalam toko hingga platform digital omnichannel, termasuk e-niaga, seluler, dan saluran sosial.

Kecerdasan buatan dengan cepat menjadi landasan inovasi dalam industri ritel dan barang kemasan konsumen (CPG).

Gelombang teknologi ini secara bersamaan mengubah periklanan dan pemasaran, keterlibatan pelanggan, dan operasi rantai pasokan. Dengan memanfaatkan AI, pengecer dan merek CPG tidak hanya beradaptasi dengan perubahan — mereka secara aktif membentuk masa depan perdagangan.

Survei tahunan kedua NVIDIA "State of AI in Retail and CPG" memberikan wawasan tentang adopsi, investasi, dan dampak AI, termasuk AI generatif; kasus penggunaan dan tantangan teratas; dan bagian khusus tahun ini yang meneliti penggunaan AI dalam rantai pasokan. Ini adalah pandangan mendalam tentang ekosistem AI saat ini di ritel dan CPG, dan bagaimana hal itu mengubah industri.

Diambil dari ratusan tanggapan dari para profesional industri, sorotan utama dari survei menunjukkan:
- 89% responden mengatakan mereka secara aktif menggunakan AI dalam operasi mereka atau menilai proyek AI, termasuk uji coba dan uji coba (naik dari 82% pada tahun 2023)
- 87% mengatakan AI memiliki dampak positif pada peningkatan pendapatan tahunan
- 94% mengatakan AI telah membantu mengurangi biaya operasional tahunan
- 97% mengatakan pengeluaran untuk AI akan meningkat pada tahun fiskal berikutnya

AI generatif di ritel menjadi pusat perhatian

AI generatif telah menemukan pijakan yang kuat di ritel dan CPG, dengan lebih dari 80% perusahaan menggunakan atau menguji coba proyek. Perusahaan memanfaatkan teknologi ini, terutama untuk pembuatan konten dalam pemasaran dan periklanan, serta analisis dan analitik pelanggan.

Konsisten dengan survei tahun lalu, lebih dari 50% pengecer percaya bahwa AI generatif adalah teknologi strategis yang akan menjadi pembeda di pasar.

Kasus penggunaan teratas untuk AI generatif di ritel meliputi:
- Pembuatan konten untuk pemasaran (60%)
- Analitik prediktif (44%)
- Pemasaran dan periklanan yang dipersonalisasi (42%)
- Analisis dan segmentasi pelanggan (41%)
- Asisten belanja digital atau kopilot (40%)

Meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang AI generatif, khususnya seputar privasi data, keamanan, dan biaya implementasi, kekhawatiran ini tidak mengurangi antusiasme pengecer, dengan 93% responden mengatakan mereka masih berencana untuk meningkatkan investasi AI generatif tahun depan.

AI di seluruh lanskap ritel

Kasus penggunaan AI telah berkembang biak di hampir setiap lini bisnis di ritel, dengan lebih dari 50% pengecer menggunakan AI di lebih dari enam kasus penggunaan yang berbeda di seluruh operasi mereka.

Di toko fisik, tiga kasus penggunaan teratas adalah manajemen inventaris, analitik dan wawasan, dan periklanan adaptif. Untuk ritel digital, mereka memasarkan dan membuat konten iklan, dan rekomendasi yang sangat dipersonalisasi. Dan di back office, kasus penggunaan teratas adalah analisis pelanggan dan analitik prediktif.

AI telah memberikan dampak yang signifikan dalam ritel dan CPG, dengan peningkatan wawasan dan pengambilan keputusan (43%) dan peningkatan produktivitas karyawan (42%) terdaftar sebagai manfaat utama di antara responden survei.

Tantangan AI paling umum yang dihadapi pengecer pada tahun 2024 adalah kurangnya alat AI yang mudah dipahami dan dapat dijelaskan, menggarisbawahi kebutuhan yang lebih besar akan perangkat lunak dan solusi — khususnya seputar AI generatif dan agen AI — untuk memasuki pasar guna memudahkan perusahaan menggunakan solusi AI dan memahami cara kerjanya.

AI dalam Rantai Pasokan

Mengelola rantai pasokan selalu menjadi tantangan bagi perusahaan ritel dan CPG, tetapi menjadi semakin sulit selama beberapa tahun terakhir karena peristiwa global yang bergejolak dan pergeseran preferensi konsumen. Perusahaan merasakan tekanan, dengan 59% responden mengatakan bahwa tantangan rantai pasokan mereka telah tumbuh pada tahun lalu.

Semakin banyak, perusahaan beralih ke AI untuk membantu mengatasi tantangan ini, dan dampak dari solusi AI ini mulai muncul dalam hasil.

- 58% mengatakan AI membantu meningkatkan efisiensi operasional dan throughput.
- 45% menggunakan AI untuk mengurangi biaya rantai pasokan.
- 42% menggunakan AI untuk memenuhi harapan pelanggan yang berubah.

Investasi dalam AI untuk manajemen rantai pasokan akan tumbuh, dengan 82% perusahaan berencana untuk meningkatkan pengeluaran pada tahun fiskal berikutnya.

Karena industri ritel dan CPG terus merangkul kekuatan AI, temuan dari survei terbaru menggarisbawahi perubahan penting dalam cara bisnis beroperasi dalam lanskap baru yang kompleks.

Perusahaan terkemuka memanfaatkan teknologi canggih — seperti agen AI dan AI fisik — untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong pendapatan, serta memposisikan diri mereka sebagai pemimpin dalam inovasi, membantu mendefinisikan kembali masa depan ritel dan CPG.